18 Jan 2010

FT180A;display,rotary dial step 2,5KHz tanpa uC

Judulnya saja dulu,hasil praktek sudah dipakai rekan Banjarnegara.

Display dan Rotary Dial 80/40 meter Yaesu FT180A

PLL bekerja dengan bagus,sudah dipakai oleh beberapa rekan,artikel masih dikonsep.

Repeater dengan SEBUAH (satu saja) TM201

Suatu ketika sedang melihat-lihat skema Kenwood TM201,tampak VCO dan PLL masing-masing ada 2.Buka skema blok biar lebih jelas bagaimana cara bekerjanya.Kesimpulan sementara,pesawat ini bisa dimodif sebagai repeater,di mana pada umumnya repeater dibangun dari 2 buah radio;sebuah untuk receive di frekuensi f1 dan temannya sebagai transmitter di frekuensi f2.
Beberapa hari kemudian,sudah bisa digunakan repeater tlatah Banyumas dan sekitarnya di frekuensi 146.820 duplex -600KHz (populernya 682 duplex - standar 60) yang disusun berdasar sebuah pesawat radio generasi lama TM201,menggantikan repeater lama yang disusun dari 2 buah transceiver TM201 juga!
Semangat berikutnya,mengamati skema-skema radio type lain.Bukan hanya TM201 yang bisa digunakan sebagai repeater mandiri.Lain waktu kita buka bareng bagaimana urutan modifikasinya.

17 Jan 2010

Menaikkan dB Gain antena Telex dan RingO

Populer dengan nama Antena Telex,adalah antena sejuta umat,bisa didapati hampir di semua kota dan daerah.Terimakasih untuk si penemu antena type ini.

Antena telex merupakan antena omni collinear 2x 5/8 lambda.Yang asli buatan pabrikan Hy-gain diberi nama V2R, sangat sulit ditemui.Tiruan dan turunannya pakai label Gazden,Gasden,Baegasden...dan entah apalagi.

Antena ini menurut Hy-gain mempunyai gain 5,2 dBi.Teori gampangnya,kalau dB gainnya semakin besar berarti pancarannya semakin jauh.Cara meningkatkan dB gain yang mudah dan murah adalah dengan memodifikasi si antena menjadi 3x 5/8, artinya elemennya dari 2 menjadi 3 alias bertambah panjang separo.

Untuk band vhf atau 2 meteran panjang awal elemen sekitar 2,6 meter,setelah di upgrade menjadi hampir 4 meter.Masih mudah dipasang dan pantas dilihat.Cara ini sebenarnya sudah sejak dulu dikenal dan sempat ramai jadi bahan ngobrol,namun ternyata masih banyak yang belum pernah dengar.

Sebuah antena Telex diatur-atur,disetel-setel,dituning-tuning di frekuensi yang diinginkan,misalnya di 145.100 MHz.Gunakan gambar petunjuk seting panjang elemen A dan B, kemudian di finetuning dengan bantuan SWR meter.

Berikutnya,sebuah antena RingO diperlakukan sama sampai SWR terendah di 145.100 juga.Agar yakin bahwa kedua antena bekerja dengan benar,pasang bergantian di tiang yang sama dan minta report sinyal kepada rekan.Hasilnya beda-beda tipis.

Nah,selanjutnya,bagian atas RingO-yaitu mulai ring atas sampai ujung atas-dilepas kemudian disambungkan ke antena Telex.SWR naik lagi? Adjust panjang elemen atas Telex yang kini menjadi elemen tengah sampai diperoleh swr terendah.Jadilah antena TERONG.Hasil pancarannya (=dB gain)...coba saja dan rasakan bedanya.
Konstruksi di atas berlaku juga untuk RingO ketemu RingO,jadilah RingO 2in1.Sisa potongan antena menjadi antena omni 1x 5/8, gain jadi mengecil namun bandwith bertambah - cocok bagi yang suka jalan-jalan.